Pengertian Silika Gel
Silica gel adalah
substansi-substansi yang digunakan untuk menyerap kelembaban dan cairan
partikel dari ruang yang berudara/bersuhu. Silica gel juga membantu menahan
kerusakan pada barang-barang yang mau disimpan.
Silika gel lebih sering
digunakan dibandingkan activated carbon untuk beberapa senyawaan, seperti :
- Senyawaan polar, akan lebih mudah didesorpsi dari silica gel dibandingkan charcoal.
- Senyawaan amina, senyawaan nitro dan beberapa senyawaan anorganik (contoh ; Acid mist) tidak dapat dikumpulkan pada charcoal.
Salah satu kelemahan
utama silica gel adalah higroskopis (mudah menyerap air). Silica gel mempunyai
afinitas yang tinggi terhadap air. Jika pengambilan sampel dilakukan pada
atmosfer yang lembab, maka uap air akan diadsorpsi pada silica gel, sehingga
mengurangi kapasitas adsorpsinya.
Bahkan apabila kelembapan sangat tinggi,
dank arena air memiliki polaritas yang tinggi dapat menggantikan senyawaan yang
kurang polar yang telah teradsorpsi pada silica gel, sehingga hasil pengukuran
menjadi berbeda (Lestari, 2010)
Silica gel adalah
suatu zat pengering yang mengikat air secara reversible, berguna untuk
mengeringkan udara agar didapat kelembapan udara yang cukuprendah. Penyerapan
air oleh silica gel cukup kuat meskipun
telah banyak menyerap air,keadaan fisiknya masih tetap dalam keadaan kering.
Silica geljuga mempunyai satu kelebihan lain, yaitu sebagai zat inert (sukar
bereaksi) sehingga tidak merusak tempat sekitarnya. (Sutanto,
Pengaruh Konsentrasi Reaktan Pada
Pembuatan Silika Gel Terhadap Sifat Adsorpsinya.)
Struktur kimia Silika Gel
Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi.
Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Struktur silika menyerupai intan,
di mana setiap atom silika terikat secara kovalen pada 4 atom oksigen, dan
setiap atom oksigen terikat kepada 2 atom silikon. Rumus strukturnya yaitu
SiO2. Silika gel juga mempunyai titik leleh dan titik didih yang luar biasa
tinggi (berturut-turut 1.410 0C dan 2.355 0C) (Hamdan,2010)
(http://www.herbalanalysis.co.uk/Adsorption.html)
Cara Pembuatan Silika Gel
Di dalam pembuatan
silica gel digunakan asam sulfat dan water glass (natrium silikat). Kedua
reaktan ini dicampur dalam beaker glass dan diaduk memakai nuova magnetic
stirrer.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi proses pembuatan silica gel yang berpengaruh pula pada aktivitas
absorpsi dari silica gel antara lain konsentrasi natrium silikat, konsentrasi
asam dan factor control lainnya yaitu pengadukan dan suhu pengeringan (Sutanto,
Pengaruh Konsentrasi Reaktan Pada
Pembuatan Silika Gel Terhadap Sifat Adsorpsinya.)
Pembuatan silica gel dari kaca melalui dua tahap, yaitu
pembuatan natrium silikat dan pembentukan gel. Natrium silikat diperoleh
melalui reaksi antara serbuk kaca dengan Na2CO3 pada
temperature peleburan 750-900 oC dengan rentang temperature 50 oC.
natrium silikat yang terbentuk dilarutkan dalam akuades dan kemudian dianalisis
dengan Spektrofometer Serapan Atom (SSA). Selanjutnya, pembentukan silica gel
dilakukan dengan menambahkan HCl secara titrasi pada larutan natrium silikat
sampai mencapai pH 7. Variasi konsentrasi HCl yang digunakan yaitu 0,2 M, 0,5
M, 1 M, 3 M, dan 6 M. silica gel yang dihasilkan digunakan sebagai adsorben Mg
(II). Karakterisasi silica gel dilakukan menggunakan SSA untuk mengetahui
kandungan Natrium sebagai pengotor dan Spektrofometer Infra-merah (IR) untuk
mengetahui gugus silanol dan siloksan (Megasari, Pengaruh konsentrasi HCl pada
pembuatan Silika Gel dari Kaca)
Sejarah
Sejarah pembuatan
silika dimulai dari pengembangan colloidal silica yang dapat diartikan sebagai
dispersi stabil atau sol partikel bebas dari amorphous silika. Sebelum tahun
1940-an, sol silika yang memiliki konsentrasi tinggi dan stabil masih belum
dapat diendapkan dan membentuk gel, hingga pada akhirnya telah dikembangkan
cara untuk membuat ukuran partikel koloid menjadi seragam dengan ukuran
diameter lebih besar dari 5 nm. Vail (1925) sarta Treadwell dan Wieland (1930) meninjau
ulang kondisi colloidal silica yang jarang sekali bias mengandung lebih dari
10% silika.
Pada tahun 1933,
penelitian dilanjutkan oleh Griessbach yang menemukan bahwa 10% sol distabilkan
dengan penambahan ammonia. Bird (1941) mematenkan proses untuk menghilangkan
alkali dari larutan encer natrium silikat dengan menggunakan resin ion-exchange
hydrogen, menambahkan kembali sejumlah kecil alkali untuk menstabilkan silika,
dan memekatkannya dengan pemanasan untuk menguapkan air. Saat ini telah
terbukti bahwa di bawah kondisi ini partikel silika akan terbentuk hingga
diameter 5-10 nm.
Pada tahun 1945, White
mematenkan pencucian garam dari silika gel dengan jalan pengasaman larutan
natrium silikat, menambahkan dengan larutan alkali, kemudian memanaskannya sehingga
sebagian besar gel terpeptisasi menjadi sol, proses ini secara umum
menghasilkan sol yang mengandung 15-20% silika.
Pada tahun 1951 Bechtol
dan Snyder mengembangkan proses pertama untuk membuat partikel colloidal silika
yang ukurannya seragam dengan jalan kontrol ukuran. Sejarah dari pengembangan
pada 1954 disimpulkan oleh Iler. Pemurnian lebih lanjut dilakukan oleh
Alexander dengan mengontrol ukuran partikel, derajat agregasi, kemurnian dan konsentrasi
optimum dari alkali, menghasilkan sol stabil dengan ukuran diameter partikel 8
nm, disamping itu mengandung lebih dari 30% silika. Aqueous sol yang stabil dan
mengandung sampai 50% berat silika telah dikembangkan dengan membuat diameter
partikel 20-25 nm dan menambahkan sejumlah garam untuk mengurangi viskositas
tanpa merusak stabilitas. Sol mengandung partikel bebas yang ukuran diameternya
300 nm atau lebih yang dapat mengendap yang dapat dibuat dengan cara memasukkan
silika gel basah ke dalam autoclave di bawah tekanan superatmosferik kemudian
memecah partikel agregat dengan menggunakan colloid mill. Dan sejak tahun
1950-an telah banyak metode yang dikembangkan untuk membuat partikel silika
bebas dengan range ukuran yang luas dan menstabilisasinya sebagai concentrated
commercialsols (http://digilib.ubaya.ac.id/skripsi).
Sedangkan sumber yang
lain mengatakan bahwa Silikon (Latin, silex, silicis, flint) ditemukan oleh Davy
pada tahun 1800 yang menganggap silika
sebagai senyawa ketimbang suatu unsur. Sebelas tahun kemudian pada tahun 1811,
Gay Lussac dan Thenard mungkin mempersiapkan amorphous sillikon tidak murni
dengan cara memanaskan kalium dengan silikon tetrafluorida. Pada tahun 1824
Berzelius, yang dianggap sebagai penemu pertama silikon, mempersiapkan
amorphous silikon dengan metode yang sama dan kemudian memurnikannya dengna
membuang fluosilika dengan membersihkannya berulang kali. Deville pada tahun
1854 pertama kali mempersiapkan silikon kristal, bentuk alotropik kedua unsur
ini (Mohsin, silicon).
Sifat Kimia dari Silika Gel
Simbol :
Si
Radius Atom :
1.32 Å
Volume Atom :
12.1 cm3/mol
Massa Atom :
28.0856
Titik Didih :
2630 K
Radius
Kovalensi : 1.11 Å
Struktur
Kristal : fcc
Massa Jenis :
2.33 g/cm3
Elektronegativitas
: 1.9
Konfigurasi
Elektron : [Ne]3s2p2
Formasi
Entalpi : 50.2 kJ/mol
Potensial
Ionisasi : 8.151 V
Titik Lebur :
1683 K
Bilangan
Oksidasi : 4,2
Entalpi
Penguapan : 359 kJ/mol
Sifat Fisika dari Silika Gel
Kapasitas
Panas : 0.7 Jg-1K-1
Konduktivitas
Panas : 148
Wm-1K-1
Konduktivitas
Listrik : 4 x 106 ohm-1cm-1
(Mohsin,
silicon).
Sifat Mekanik Silika Gel
- Kenyal
- Tahan terhadap keausan
- Tahan terhadap gaya tekan yang rendah
Pemanfaatan Silika Gel
1. Silica gel digunakan untuk mencegah
tumbuhnya jamur pada obat-obatan (dunia kesehatan),
2. Silica gel juga digunakan untuk
memerangi jamur terutama di lensa (dunia fotografi),
3. Silika gel digunakan untuk menjaga
kualitas produk terutama untuk barang-barang yang dieksport, misalnya untuk
garment, textile, computer, Pharmaceutical, Electronic, Tas kulit, Shoes, Dry
Food, Buku, Karet, Ban, Plastik, alat-alat laboratorium, dll.
4. untuk menyerap kelembaban dan cairan
partikel dari ruang yang berudara/bersuhu (Anonim. Silika Blue).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Silika Blue.http://www.focusnusantara.com.[Online]
diakses tanggal 15 Desember 2010
Anonim.2010. Silika
Gel. http://www.herbalanalysis.co.uk/Adsorption.html. [Online] diakses
tanggal 23 Desember 2010
Hamdan. 2010. Jaringan
Ikatan kovalen. http://kimiaman.blogspot.com. [Online] diakses tanggal 22 Desember 2010
Lestari, Fatma. 2010. Bahaya Kimia sampling dan pengukuran kontaminan di udara. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mohsin,Yulianto. 2006 . Silikon . http://www.chem-Is-Try.org.[Online]
diakses tanggal 15 Desember 2010
Sutanto,Januar. 1987. Pengaruh Konsentrasi
Reaktan Pada Pembuatan Silika Gel
Terhadap Sifat Adsorpsinya. http://digilib.ubaya.ac.id/skripsi. [Online]
diakses tanggal 15 Desember 2010
Megasari, Dhini. 2010. Pengaruh konsentrasi HCl pada
pembuatan Silika Gel dari Kaca. http://eprints.undip.ac.id/6790. [Online]
diakses tanggal 23 Desember 2010
kalau buat mengeringkan udara cocoknya apa ya?
BalasHapusmau buat HVAC, kira kira ada masa nya nggak ya?