Total Tayangan Halaman

Jumat, 10 Mei 2013

detektor elektrokia - HPLC


setelah lama mengabaikan blog ini karena kesibukan kuliah. akhirnya dengan segala perjuangan.. bisa posting lagi !! hoho
*gaje/abal
berdasarkan pengalaman penulis yang kesulitan memahami HPLC-ED (HPLC yang dikopling dengan detektor elektrokimia), maka jadilah review ini.
semoga bermanfaat, happy reading :D


Electrochemical detector (EC)

Detektor elektrokimia mengukur :
*konduktansi eluen. syarat– solute harus ionic. Biasa disebut detector konduktivitas. digunakan untuk pendeteksian ion organic atau anorganik, biasanya setelah pemisahan menggunakan kromatografi penukar ion (ion exchange chromatography)
*arus listrik yang berhubungan dengan oksidasi atau reduksi solute (zat terlarut). Syarat—solutes harus relatif mudah dioksidasi atau direduksi. Disebut detector amperometri atau koulometri.

Ketika arus listrik dilewatkan pada larutan, terjadi reaksi pada tiap elektroda dimana berlangsung pertukaran elektron antara elektroda dan substansi dalam larutan. Pada katoda, substansi memperoleh electron (reduksi) dan pada anoda kehilangan electron (oksidasi). Kita dapat menduga katoda dan anoda bekerja sebagai agen pereduksi dan pengoksidasi, dimana kekuatannya bergantung pada nilai potensial elektroda. Katoda menjadi agen pereduksi yang kuat jika potensial semakin negative, dan anoda menjadi agen pengoksidasi yang kuat jika potensial semakin positif.
 

Potensial elektroda, E (diukur terhadap RE yang cocok) diplotkan terhadap arus yang mengalir dalam sel. Karena oksidasi dan reduksi dihasilkan pada arah yang berbeda dari arus yang mengalir (untuk reduksi, electron mengalir menuju elektroda dan untuk oksidasi electron mengalir keluar dari elektroda) kita bedakan keduanya dengan menyebut arus reduksi (cathodic current) sebagai positif dan arus oksidasi (anoda) sebagai negative.


Untuk deteksi EC kita mengukur arus dalam aliran sel pada coloumn outlet. Kita dapat mengubah seektifitas detector dengan merubah potensial elektroda.
Pertimbangan penting dari penggunaan EC ialah fase gerak yang digunakan harus memiliki konduktansi tinggi, sehingga digunakan campuran senyawa aqueous-organic yang mengandung tambahan garam atau larutan buffer.
Senyawa hidrokarbon sulit dioksidasi atau direduksi sehingga tidak cocok untuk metode ini.senyawa amina  aromatic dan fenol mudah dioksidasi sehingga cocok menggunakan deteksi EC.

note: berbagai sumber (sorry..lupa nama pengarangnya, yang jelas judulnya "High Performance Liquid Chromatography")