Total Tayangan Halaman

Selasa, 14 Februari 2012

sejarah kopi bali




SEJARAH KOPI BALI


RESUME
Disusun guna melengkapi tugas Mesin dan Peralatan Tanaman Perkebunan



Oleh :
Hadiyatur Rahmah (091710201036)


 
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2011


SEJARAH KOPI BALI

Merek Butterfly Globe dimiliki oleh keluarga Tjahjadi (Bali). Keluarga Tjahjadi, memulai bisnis kopi di Bali sekitar tahun 1935. Mereka memulai bisnis kopi dengan membeli biji kopi dari petani, mengolah, dan menjualnya di toko mereka - Bhineka Jaya  (Bian Ek) - di Jalan Gajah Mada.
Pada awalnya kopi dibuat menggunakan cara tradisional yaitu disangrai dengan kayu bakar. Tetapi pada tahun 1943, mereka mulai mengimpor mesin pengering kopi (oven) dari Jerman untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi Bali. Sejak saat itu kopi Bali selalu memperbaharui alat-alat produksi dan tekhnologinya. Kopi Bali menjadi kopi nomor satu di pulau Bali. Hal tersebut dikarenakan pengolahan kopi yang modern, teknik pemasaran, serta promosi. Selain itu kopi Bali juga terjamin kebersihannya.
Generasi pertama adalah Bian Ek, sedangkan generasi kedua yaitu Djuwito Tjahjadi. Pada Generasi ketiga yaitu Wirawan Tjahjadi, bisnis kopi Bali telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Kopi Bali kini telah memasuki pasar internasional melalui desain kemasan khusus. Saat ini Kopi Bali tersedia dalam Toko Duty Free serta kafe terkemuka dan hotel berbintang seluruh Indonesia. Selain itu produk-produk dari Butterfly Globe bukan hanya kopi bali saja, tapi juga ada kopi mandailing (jenis arabica), toraja (jenis arabica), dan java moccha (berjenis robusta).
            Salah satu ciri khas dari Kopi Bali yaitu Kopi Bali hanya menggunakan kopi berkualitas yang dibudidayakan di dataran tinggi Bali, di mana tanah vulkanik dan iklim yang sejuk sangat cocok bagi pohon kopi arabika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar