SEJARAH KOPI BALI
RESUME
Disusun guna melengkapi tugas Mesin dan
Peralatan Tanaman Perkebunan
Oleh
:
Hadiyatur Rahmah (091710201036)
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2011
SEJARAH KOPI BALI
Merek Butterfly Globe dimiliki oleh keluarga Tjahjadi (Bali). Keluarga Tjahjadi, memulai bisnis kopi di Bali sekitar tahun 1935. Mereka memulai bisnis kopi
dengan membeli biji kopi dari petani, mengolah, dan menjualnya di toko mereka -
Bhineka Jaya (Bian Ek) - di Jalan Gajah
Mada.
Pada awalnya kopi dibuat menggunakan cara tradisional yaitu
disangrai dengan kayu bakar. Tetapi pada tahun 1943, mereka mulai mengimpor
mesin pengering kopi (oven) dari Jerman untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas kopi Bali. Sejak saat itu kopi Bali selalu memperbaharui alat-alat produksi dan
tekhnologinya. Kopi Bali menjadi kopi nomor satu di pulau Bali.
Hal tersebut dikarenakan pengolahan kopi yang modern, teknik pemasaran, serta
promosi. Selain itu kopi Bali juga terjamin kebersihannya.
Generasi pertama adalah Bian Ek, sedangkan generasi kedua
yaitu Djuwito
Tjahjadi. Pada Generasi ketiga yaitu Wirawan
Tjahjadi, bisnis kopi Bali telah mengalami
pertumbuhan yang signifikan. Kopi Bali kini telah memasuki pasar internasional
melalui desain kemasan khusus. Saat ini Kopi Bali tersedia dalam Toko Duty Free
serta kafe terkemuka dan hotel berbintang seluruh Indonesia. Selain itu produk-produk
dari Butterfly Globe bukan hanya kopi bali saja, tapi
juga ada kopi mandailing (jenis arabica), toraja (jenis arabica), dan java
moccha (berjenis robusta).
Salah satu ciri khas dari Kopi Bali
yaitu Kopi Bali hanya menggunakan
kopi berkualitas yang dibudidayakan di
dataran tinggi Bali, di mana
tanah vulkanik dan iklim yang sejuk sangat cocok bagi pohon kopi arabika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar