ENERGI
HEWAN DALAM BIDANG PERTANIAN
Penggunaan
tenaga ternak masih memegang peranan penting terutama untuk negara yang sedang
berkembang. Tenaga hewan sudah lama digunakan manusia dalam menggantikan tenaga
manusia untuk berbagai pekerjaan di bidang pertanian, misalnya mengolah lahan
(membajak), memompa air, menggerakkan mesin penggiling, pengangkutan hasil
pertanian, dan sebagainya. Hewan yang biasa digunakan dalam bidang pertanian
diantaranya sapi, kerbau, keledai dan kuda. Energi hewan masih memegang peranan
penting karena beberapa faktor, antara lain yaitu : luasan tanah yang sempit,
topografi, jenis tanaman, bahan bakar mahal, dan juga harga mesin mahal.
Tenaga
yang dapat diberikan oleh hewan sangat tergantung pada jenis,
umur dan berat dari hewan tersebut. Besarnya energi yang digunakan untuk menarik adalah berkisar antara 0,5 sampai 1 KW dengan jam kerja efektif 3 -
5 jam per hari. Menurut KING dalam Frans
J.Daywin (1991) seekor kuda yang bekerja terus menerus dengan kecepatan 3,75
km/jam, hanya mampu menarik beban 1/10 berat badannya. Atas dasar ini kuda
seberat 500 kg, dapat menghasilkan daya sebesar 0,50-0,62 kw, berat 800 kg
dayanya 0,80-0,99 kw. Penggunaan energi
hewan selain mempunyai keuntungan juga mempunyai beberapa kelemahan. Keuntungan
penggunaan tenaga hewan di bidang pertanian: 1. dapat digunakan pada berbagai
tempat
2. setiap saat
dapat digunakan
3. dapat
melakukan beberapa gerakan tanpa perlu alat transmisi
4. hewan selain
dimanfaatkan tenaganya dapat pula dimanfaatkan dagingnya.
5. hewan dapat
dikembangbiakkan
Sedangkan
kelemahannya :
1. kapasitasnya
terbatas, baik besar tenaganya maupun lama penggunaannya
2. dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan dan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar