Total Tayangan Halaman

Selasa, 17 April 2012

administrasi perbengkelan


Pengertian Manajemen Bengkel
 
a. Manajemen
Sondang P. Siagian  (1989: 8) bahwa manajemen sebagai motor penggerak keseluruhan proses administrasi.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian/pengontrolan upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi demi tercapainya tujuan yang ditetapkan, Stoner & Wankel dalam B. Siswanto Sastrohadiwiryo (2002: 22).
Manajemen adalah suatu usaha yang dilakukan dengan dan melalui individu- individu dan kelompok untuk mencapai tujuan (Hersey & Blanchard, 1990: 3)
Dari ketiga pendapat dapat diartikan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan planning, pengorganisasian organizing, kepemimpinan leading dan pengendalian controlling   
b.  Bengkel
Bengkel adalah tempat yang digunakan untuk merawat dan memperbaiki  mesin-mesin, maupun peralatan (Corder, 1994). Jadi fungsi bengkel adalah sebagai tempat perawatan, perbaikan, dan penggantian komponen sistem sebuah mesin maupun peralatan lainnya.   

Jadi kesimpulannya adalah Manajemen bengkel adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian suatu tempat merawat dan memperbaiki mesin ataupun peralatan lain (http://mendoreseng.blogspot.com/2011/05/materi-manajemen-perbengkelan.html)

Sistem Administrasi Perbengkelan
Fungsi bengkel disamping untuk melakukan proses produksi pembuatan alat atau mesin dan perbaikan, juga berfungsi untuk melakukan perawatan terhadap alat maupun mesin yang telah ada, termasuk juga pealatan perbengkelan sendiri. Oleh karena itu fungsi bengkel juga harus dapat melayani perawatan dan pemeliharaan berkala bagi mesin dan perkakas yang dimiliki, misalnya pemeliharaan mesin bubut, generator, traktor, serta mesin diselnya. Kelangsungan kegiatan perbengkelan yang baik perlu didukung sistem pengelolaan yang baik pula. Dalam pengelolaan bengkel akan mencakup jenis peralatan, jumlah peralatan yang dimiliki, ketersediaan suku cadang, kepemilikan perkakas, dll. Untuk memudahkan pengelolaan peralatan, perkakas, alat bantu, serta suku cadang bagi peralatan maupun untuk perawatan traktor diperlukan sistem administrasi perbengkelan. Bentuk pemeliharaan yang dapat dilakukan antara lain adalah :
1.      Pemeliharaan setiap 10 jam (harian)
·  Periksa minyak pelumas
· Periksa air pendingin radiator, tambahkan jika perlu
· Bersihkan filter penyaring debu pada alat pemasok udara untuk pembakaran
2.      Pemeliharaan setiap 50 jam atau 1500 km (mingguan)
·  Ganti minyak pelumas
· Kencangkan baut-baut pada kepala silinder, pengikat mesin dengan rangka
· Stel kembali kerenggangan katup pengatur pemasukan bahan bakar dan pembuangan gas sisa pembakaran
·  Membersihkan bagian dalam filter minyak pelumas
·  Periksa tegangan sabuk kipas, dan stel kembali jika kendor
·  Kuras tangki bahan bakar dan bersihkan filter bahan bakarnya
·  Ganti air radiator
3. Pemeliharaan setiap 100 jam (tengah bulanan)
·  Seperti pada pemeliharaan setiap 50 jam ditambah dengan kegiatan :
·  Ganti minyak pelumas pada pompa injeksi
·  Lumasi dan tambahkan gemuk pada setiap bantalan
4. Pemeliharaan setiap 200 jam (bulanan)
·  Seperti pada pemeliharaan setiap 100 jam ditambah dengan kegiatan :
·  Ganti minyak pelumas pada pompa injeksi
·  Ganti filter untuk minyak pelumas mesin
5. Pemeliharaan setiap 500 jam ( tiga bulanan)
·  Seperti pada pemeliharaan setiap 200 jam ditambah dengan kegiatan :
·  Kencangkan baut-baut utama dengan kunci momen sesuai dengan
spesifikasinya (kepala silinder, manifolt, roda gila, dll.)
·  Ganti filter bahan bakar dan filter udara
·  Periksa volume air bataerai atau aki (accu)
6. Pemeliharaan setiap 1000 jam ( enam bulanan)
·  Seperti pada pemeliharaan setiap 500 jam ditambah dengan kegiatan :
·  Periksa tekanan kompresi piston pada ruang bakar
·  Bersihkan fiter minyak pelumas pada karternya
·  Periksa dan bersihkan bagian generator listriknya
·  Periksa dan ganti bantalan yang telah rusak
· Periksa dan uji tekanan pengabutan dari pompa injektor, ganti nozel pengabut bahan bakar
7. Pemeliharaan setiap 2000 jam ( satu tahun)
·  Seperti pada pemeliharaan setiap 1000 jam ditambah dengan kegiatan :
·  Bersihkan ujung dari injektornya dan periksa kualitas pengabutannya
· Periksa kerenggangan katup pemasukan bahan bakar dan pembuangan pembuangan sisa gas pembakaran, jika perlu lakukan penyetelan
·  Ganti baterai (accu)
8. Pemeliharaan setiap 3000 jam ( satu setengah tahun)
·  Seperti pada pemeliharaan setiap 1000 jam ditambah dengan kegiatan :
· Periksa kekencangan baut-baut pengikat metel jalan (connecting rod bearing), dan metal duduk (crank shaft) tanpa turun mesin
9. Pemeliharaan setiap 4000 jam ( dua tahun)
·  Seperti pada pemeliharaan setiap 1000 jam ditambah dengan kegiatan :
·  Over haul (membongkar) bagian kepala silinder
· Periksa kondisi bagian kepala silinder, jika retak atau rusak perlu diperbaiki atau diganti
·  Bersihkan saluran-saluran air pendingin pada mesin (water jacket)
·  Bersihkan kerak sisa pembakaran pada kepala silinder
·  Periksa katup dan dudukan katupnya, jika mengalami kerusakan diperbaiki atau diganti
·  Periksa pegas katup, jika rusak perlu diganti
·  Ganti seluruh paking yang ada dibagian kepala silinder , manifold, dan seal karetnya.
·  Uji dan stel tekanan injektornya
10. Pemeliharaan setiap 6000 jam ( tiga tahun)
· Mesin dilakukan perbaikan secara menyeluruh dengan cara turun mesin (over haul), termasuk mengganti dan atau menyetel kembali bagian-bagian mesin agar kondisi mesin mendekati baru kembali.
Untuk menangani berbagai kegiatan perawatan, menginventarisir suku cadang, minyak pelumas, dan juga untuk kebutuhan perawatan peralan perbengkelan, dan inventarisasi berbagai perkakas diperlukan system administrasi yang baik, sehingga akan memudahkan dalam monitoring dan evaluasinya. Fungsi dari kartu atau formulir yang diperlukan dalam pengelolaan perbengkelan antara lain :
1. Menginventarisir suku cadang traktor maupu pealatan perbengkelan yang telah ada di dalam bengkel
2. Menginventarisir kebutuhan suku cadang yang akan dibutuhkan dimasa mendatang, karena persediaannya telah menipis
3. Pelaporan tentang kerusakan peralatan dan mesin yang ada
4. Peralatan atau mesin yang mengalami kerusakan perlu diperiksa dan dibuat laporan kerusakannya, untuk menentukan penggantian komponen yang rusak
5. Setelah diketahui jenis komponen yang rusak maka perlu dibuat pengajuan untuk memperoleh suku cadang pengganti
6. Setelah peralatan dan mesin selesai diperbaiki perlu dibuat laporannya
(Nawawi, Gunawan. 2001. Penanganan Perkakas Dan Alat Ukur Perbengkelan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional)

1 komentar:

  1. Perbengkelan..:
    1. Bengkel utility, bengkel penyedia energi, kompresor,diesel dll, inventarisasi oli,pelumas dll.tdk termasuk pekerjaan machining.
    2. Bengkel mesin ( machining )
    Bengkel pembuatan part komponen mesin produksi.kelengkapan mesinnya, bubut,frais,skrap,hobing,welding dll.

    BalasHapus