Pengertian Manajemen Bengkel
a. Manajemen
Sondang
P. Siagian (1989: 8) bahwa manajemen
sebagai motor penggerak keseluruhan proses administrasi.
Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian/pengontrolan upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh
sumber daya organisasi demi tercapainya tujuan yang ditetapkan, Stoner &
Wankel dalam B. Siswanto Sastrohadiwiryo (2002: 22).
Manajemen
adalah suatu usaha yang dilakukan dengan dan melalui individu- individu dan kelompok
untuk mencapai tujuan (Hersey & Blanchard, 1990: 3)
Dari
ketiga pendapat dapat diartikan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan
planning, pengorganisasian organizing, kepemimpinan leading dan pengendalian
controlling
b. Bengkel
Bengkel
adalah tempat yang digunakan untuk merawat dan memperbaiki mesin-mesin, maupun peralatan (Corder, 1994).
Jadi fungsi bengkel adalah sebagai tempat perawatan, perbaikan, dan penggantian
komponen sistem sebuah mesin maupun peralatan lainnya.
Jadi
kesimpulannya adalah Manajemen bengkel adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian suatu tempat merawat dan
memperbaiki mesin ataupun peralatan lain (http://mendoreseng.blogspot.com/2011/05/materi-manajemen-perbengkelan.html)
Sistem Administrasi Perbengkelan
Fungsi bengkel
disamping untuk melakukan proses produksi pembuatan alat atau mesin dan
perbaikan, juga berfungsi untuk melakukan perawatan terhadap alat maupun mesin
yang telah ada, termasuk juga pealatan perbengkelan sendiri. Oleh karena itu
fungsi bengkel juga harus dapat melayani perawatan dan pemeliharaan berkala
bagi mesin dan perkakas yang dimiliki, misalnya pemeliharaan mesin bubut,
generator, traktor, serta mesin diselnya. Kelangsungan kegiatan perbengkelan
yang baik perlu didukung sistem pengelolaan yang baik pula. Dalam pengelolaan
bengkel akan mencakup jenis peralatan, jumlah peralatan yang dimiliki,
ketersediaan suku cadang, kepemilikan perkakas, dll. Untuk memudahkan
pengelolaan peralatan, perkakas, alat bantu, serta suku cadang bagi peralatan
maupun untuk perawatan traktor diperlukan sistem administrasi perbengkelan.
Bentuk pemeliharaan yang dapat dilakukan antara lain adalah :
1. Pemeliharaan setiap 10 jam (harian)
· Periksa
minyak pelumas
· Periksa air pendingin radiator, tambahkan jika
perlu
· Bersihkan filter penyaring debu pada alat pemasok
udara untuk pembakaran
2. Pemeliharaan setiap 50 jam atau 1500 km (mingguan)
· Ganti
minyak pelumas
· Kencangkan baut-baut pada kepala silinder,
pengikat mesin dengan rangka
· Stel kembali kerenggangan katup pengatur pemasukan
bahan bakar dan pembuangan gas sisa pembakaran
· Membersihkan bagian dalam filter minyak
pelumas
· Periksa tegangan sabuk kipas, dan stel
kembali jika kendor
· Kuras tangki bahan bakar dan bersihkan filter
bahan bakarnya
· Ganti air radiator
3. Pemeliharaan
setiap 100 jam (tengah bulanan)
· Seperti pada pemeliharaan setiap 50 jam
ditambah dengan kegiatan :
· Ganti minyak pelumas pada pompa injeksi
· Lumasi dan tambahkan gemuk pada setiap
bantalan
4. Pemeliharaan
setiap 200 jam (bulanan)
· Seperti pada pemeliharaan setiap 100 jam
ditambah dengan kegiatan :
· Ganti minyak pelumas pada pompa injeksi
· Ganti filter untuk minyak pelumas mesin
5. Pemeliharaan
setiap 500 jam ( tiga bulanan)
· Seperti pada pemeliharaan setiap 200 jam
ditambah dengan kegiatan :
· Kencangkan baut-baut utama dengan kunci momen
sesuai dengan
spesifikasinya
(kepala silinder, manifolt, roda gila, dll.)
· Ganti filter bahan bakar dan filter udara
· Periksa volume air bataerai atau aki (accu)
6. Pemeliharaan
setiap 1000 jam ( enam bulanan)
· Seperti pada pemeliharaan setiap 500 jam
ditambah dengan kegiatan :
· Periksa tekanan kompresi piston pada ruang
bakar
· Bersihkan fiter minyak pelumas pada karternya
· Periksa dan bersihkan bagian generator
listriknya
· Periksa dan ganti bantalan yang telah rusak
· Periksa dan uji tekanan pengabutan dari pompa
injektor, ganti nozel pengabut bahan bakar
7. Pemeliharaan
setiap 2000 jam ( satu tahun)
· Seperti pada pemeliharaan setiap 1000 jam
ditambah dengan kegiatan :
· Bersihkan ujung dari injektornya dan periksa
kualitas pengabutannya
· Periksa kerenggangan katup pemasukan bahan bakar
dan pembuangan pembuangan sisa gas pembakaran, jika perlu lakukan penyetelan
· Ganti baterai (accu)
8. Pemeliharaan
setiap 3000 jam ( satu setengah tahun)
· Seperti pada pemeliharaan setiap 1000 jam
ditambah dengan kegiatan :
· Periksa kekencangan baut-baut pengikat metel jalan
(connecting rod bearing), dan metal duduk (crank shaft) tanpa turun mesin
9. Pemeliharaan
setiap 4000 jam ( dua tahun)
· Seperti pada pemeliharaan setiap 1000 jam
ditambah dengan kegiatan :
· Over haul (membongkar) bagian kepala silinder
· Periksa kondisi bagian kepala silinder, jika retak
atau rusak perlu diperbaiki atau diganti
· Bersihkan saluran-saluran air pendingin pada
mesin (water jacket)
· Bersihkan kerak sisa pembakaran pada kepala
silinder
· Periksa katup dan dudukan katupnya, jika
mengalami kerusakan diperbaiki atau diganti
· Periksa pegas katup, jika rusak perlu diganti
· Ganti seluruh paking yang ada dibagian kepala
silinder , manifold, dan seal karetnya.
· Uji dan stel tekanan injektornya
10. Pemeliharaan
setiap 6000 jam ( tiga tahun)
· Mesin dilakukan
perbaikan secara menyeluruh dengan cara turun mesin (over haul), termasuk
mengganti dan atau menyetel kembali bagian-bagian mesin agar kondisi mesin
mendekati baru kembali.
Untuk
menangani berbagai kegiatan perawatan, menginventarisir suku cadang, minyak
pelumas, dan juga untuk kebutuhan perawatan peralan perbengkelan, dan
inventarisasi berbagai perkakas diperlukan system administrasi yang baik,
sehingga akan memudahkan dalam monitoring dan evaluasinya. Fungsi dari kartu
atau formulir yang diperlukan dalam pengelolaan perbengkelan antara lain :
1. Menginventarisir
suku cadang traktor maupu pealatan perbengkelan yang telah ada di dalam bengkel
2. Menginventarisir
kebutuhan suku cadang yang akan dibutuhkan dimasa mendatang, karena
persediaannya telah menipis
3. Pelaporan tentang
kerusakan peralatan dan mesin yang ada
4. Peralatan atau mesin
yang mengalami kerusakan perlu diperiksa dan dibuat laporan kerusakannya, untuk
menentukan penggantian komponen yang rusak
5. Setelah diketahui
jenis komponen yang rusak maka perlu dibuat pengajuan untuk memperoleh suku
cadang pengganti
6. Setelah peralatan
dan mesin selesai diperbaiki perlu dibuat laporannya
(Nawawi, Gunawan. 2001.
Penanganan Perkakas Dan Alat Ukur Perbengkelan. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional)
Perbengkelan..:
BalasHapus1. Bengkel utility, bengkel penyedia energi, kompresor,diesel dll, inventarisasi oli,pelumas dll.tdk termasuk pekerjaan machining.
2. Bengkel mesin ( machining )
Bengkel pembuatan part komponen mesin produksi.kelengkapan mesinnya, bubut,frais,skrap,hobing,welding dll.